14.10.11

Persembahanku of midwife..

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

 ”Aku tak akan runtuh oleh situasi atau oleh orang maupun orang-orang”

 “Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu, teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu, teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu, teruslah bertahan hingga kefuturan itu futur menyertaimu, tetaplah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu”

Kupersembahkan untuk :
 Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat Mu....
 Ayah dan Ibu tercinta & terkasih atas do’a dan kasih sayang tiada tara penuh kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan kepada Allah SWT menanti keberhasilanku....
 My beloved sista & broth (Siti, Encik, bud), atas pancaran semangat & sayang yang kalian berikan....
 My Best cousin (Saili) atas bantuannya, thankz....
 My lovely “JASMINE Room”, Dewai, Oci, Nini, Oja, Tasud. “OMFALOKEL”, Emi, lalak, Anim, Anry, Mami, Dewai, SodaraQ, Adel, Ratna. “CEMPAKA” Wuri, Ute’, Ayak, Uni, Sens, Iim, Cece, kalian tak tergantikan...
 Teman seperjuanganQ dalam konsul Devi Med, Aini yang akan Q rindukan..
 My Sista Ratih, Ve, Rara, Eja, Shera, Oci, Dewai, mb Zul, memi yang tak lelah untuk mengingatkan Q jika tersalah...
 My Sweety sister in midwifery Angk. IX, akhirnya masa ini kita lalui bersama di “Kampus Putih”, Uhibbukum Fillah...
 Almamater ku tercinta....


ABSTRACT

Karnita. 2009. The Correlation Between Live and Information Sources to The Teenager Sexual Behavior At SMA PGRI 2 Palembang 2009. KTI. Poltekkes Depkes Palembang majoring Midwifery.
Advisor : A. Kadir, S.Pd, M.Kes

Keywords: Teenager Sexual Behavior.

Globalization makes the moral values in society less then before. The teenager relationship becomes freer, so it surpasses the limit of moral and religion values. Teenager sexual behavior will refer to the teenager health risk reproduction itself, such as the risk of pregnancy before marriage, abortion in teenager pregnancy, susceptible to the HIV / AIDS, reproduction line annoyance, and psychosexual annoyance. The reason why they do free sex, from the data it is because there is no parents’ guidance, they do not obey to the religion rules, biological needs, as the evidence of their love to their boy or girl friend, technology advance, including many kinds of information media, and environment influence including live. The problem of this research, what is the correlation between live and information sources to the teenager sexual behavior at SMA PGRI 2 Palembang 2009. The purpose of this research is to know the relationship between live and information sources to the teenager sexual behavior at SMA PGRI 2 Palembang 2009. The method of this research is analytic survey using cross sectional approach. The population of this research is the tenth and eleventh grade students of SMA PGRI 2 Palembang, and the amount of sample is 86 respondents, taken from proportional stratified random sampling technique. The data collecting is done using questionnaire with Chi-Square statistic test with the significance degree 95%, α = 0,05. The result of the research shows that there are 28 respondents (32,6%) have sexual behavior, 25 respondents (31,4%) do not live at their own houses, and 67 respondents (66,3%) get inaccurate information sources. From the result of Chi-Square test is known that there is a meaningful correlation between live and teenager sexual behavior, with p. value score = 0,027 (p. value < α ) and there is no a meaningful correlation between information sources and teenager sexual behavior, with p. value score = 0,345 (p. value > α). According to the result of this research, it‘s time to give sex education or to improve the explanation and information about sexuality problems. For the staff of health, it is better to be more active to reach all of teenager in giving sex education, such as clinic car from school to school to give health consultation service about teenager reproduction.

References : 28 (2001-2009)



ABSTRAK

Karnita. 2009. Hubungan Tempat Tinggal dan Sumber Informasi Dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA PGRI 2 Palembang Tahun 2009. KTI. Poltekkes Depkes Palembang Jurusan Kebidanan.
Pembimbing : A. Kadir, S.Pd, M.Kes

Kata kunci :  Tempat Tinggal, Sumber Informasi, Perilaku seksual Remaja

Zaman globalisasi membuat nilai-nilai moral yang ada dalam masyarakat menjadi semakin berkurang. Pergaulan menjadi semakin bebas sehingga melanggar batas-batas nilai moral dan agama. Perilaku seksual remaja akan mengarah pada resiko  kesehatan reproduksi remaja itu sendiri, antara lain resiko kehamilan di luar nikah, aborsi pada kehamilan remaja, rentan terhadap HIV/AIDS, gangguan saluran reproduksi, dan gangguan psikoseksual. Adapun alasan melakukan seks diluar nikah diperoleh data karena tidak ada bimbingan orang tua, karena tidak taat pada agama, karena kebutuhan biologis, sebagai bukti cinta kepada pacar, kemajuan zaman termasuk berbagai media informasi,  dan pengaruh lingkungan termasuk tempat tinggal.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana  hubungan tempat tinggal dan sumber informasi dengan perilaku seksual remaja di SMA PGRI 2 Palembang tahun 2009. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tempat tinggal dan sumber informasi dengan perilaku seksual remaja di SMA PGRI 2 Palembang tahun 2009.
Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa-siswi kelas X dan kelas XI di SMA PGRI 2 Palembang, dengan besar sampel penelitian 86 responden yang diambil dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian angket dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95 %, a = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 28 responden (32,6%) mempunyai perilaku seksual, 25 responden (31,4 %) tinggal di rumah orang lain, dan 57 responden (66,3%) mendapat sumber informasi yang tidak akurat. Dari hasil uji Chi-Square diketahui ada hubungan yang bermakna tempat tinggal dengan perilaku seksual remaja dengan nilai p. value = 0,027 (p. value < α) dan tidak ada hubungan bermakna sumber informasi dengan perilaku seksual remaja dengan nilai p. value = 0,345 (p. value > α).
Berdasarkan hasil penelitian ini, sudah saatnya pendidikan seks dini atau pemberian penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan. Kepada tenaga kesehatan agar lebih pro-aktif menjangkau seluruh remaja dalam pemberian pendidikan seks tersebut seperti mengadakan mobile clinic ke sekolah-sekolah untuk memberikan pelayanan konsultasi kesehatan reproduksi remaja.
Daftar bacaan : 28 (2001-2009)         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar